MAKALAH
Tata
Cahaya
(Ligting)

Di
Susun Oleh :
M.
Abdul Azis
SMK
GLOBAL
MULTIMEDIA
2017
A. PENGERTIAN TATA CAHAYA
Tata cahaya yaitu pengaturan sinar atau cahaya lampu untuk
menerangi dan menyinari arena permainan serta menimbulkan efek artistik. Tata
cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan
agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga
penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu
kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. Seperti halnya mata
manusia, kamera video membutuhkan cahaya yang cukup agar bisa berfungsi secara
efektif. Dengan pencahayaan penonton akan bisa melihat seperti apa bentuk
obyek, di mana dia saling berhubungan dengan obyek lainnya, dengan
lingkungannya, dan kapan peristiwa itu terjadi.
B. FUNGSI TATA CAHAYA
1.
Menerangi dan menyinari pentas dan Pemeran. Menerangi yaitu cara
menggunakan lampu sekedar untuk memberi terang dan melenyapkan gelap. Jadi
semua pentas dan barang-barang yang ada, baik yang penting maupun yang tidak
penting semua diterangi. Menyinari yaitu cara menggunakan lampu untuk membuat
bagian-bagian pentas sesuai dengan keadaan dramatik lakon. Jadi dengan
menyinari daerah-daerah tertentu maka ada sesuatu atau suasana yang lebih yang
hendak ditonjolkan agar tercapai efek dramatik.
2.
Mengingatkan efek cahaya alamiah. Maksudnya, menentukan keadaan jam,
musim, cuaca, keadaan dengan menggunakan tata cahaya.
3.
Membantu melukiskan dekor atau scenery dalam menambah nilai warna sehingga tercapai adanya sinar dan
bayangan menonjolkan fungsi dekorasi. Membantu permainan lakon dengan cara
membantu menciptakan suasana kejiwaan.
4.
Dimensi. Dengan tata cahaya/lampu kedalaman sebuah objek dapat dicitrakan.
Dimensi dapat diciptakan dengan membagi sisi gelap dan terang atas objek yang
disinari sehingga membantu perspektif tata panggung.
5.
Pemilihan. Tata cahaya/lampu dapat dimanfaatkan untuk menentukan objek
dan area yang hendak disinari. Jika dalam film dan televisi sutradara dapat
memilih adegan menggunakan kamera maka sutradara panggung melakukannya dengan
cahaya. Dalam teater, penonton secara normal dapat melihat seluruh area
panggung, untuk memberikan fokus perhatian pada area atau aksi tertentu.
Pengaturan tata cahaya/lampu ini tidak hanya berpengaruh bagi perhatian
penonton tetapi juga bagi para aktor di atas pentas serta keindahan tata
panggung yang dihadirkan.
6.
Atmosfir. Yang paling menarik dari fungsi tata cahaya/lampu adalah
kemampuannya menghadirkan suasana yang mempe-ngaruhi emosi penonton. Kata
“atmosfir” digunakan untuk menjelaskan suasana serta emosi yang terkandung
dalam pe-ristiwa lakon. Tata cahaya/lampu mampu menghadirkan sua-sana yang
dikehendaki oleh lakon. Sejak ditemukannya tek-nologi pencahayaan panggung,
efek lampu dapat diciptakan untuk menirukan cahaya bulan dan matahari pada
waktu-waktu tertentu. Misalnya, warna cahaya matahari pagi berbe-da dengan
siang hari.
7.
Menuntun perhatian penonton. Seperti suasana gelap untuk kondisi
dramatis misteri, suasana terang dalam kondisi keceriaan atau gembira.
8.
Menjelaskan waktu. Cahaya yang mengarahkan perhatian penoonton kepada
elemen yang penting dari sebuah scene
9.
Menciptakan mood dari sebuah adegan (essensial mood) Yaitu :
§ Pagi
hari warna kemerahan.
§ Siang
hari – terang/cerah.
§ Petang
hari/Sore-kemerahan lembayung.
10.
Mengkontribusikan berbagi aspek estetis dalam pengkomposisian. Misalnya
seseorang berjalan dari tempat gelap melewati bawah lampu yang terang kemudian
menuju gelap lagi.
Beberapa fungsi pendukung yang dapat ditemukan dalam
tata cahaya adalah sebagai berikut :
1.
Gerak. Tata cahaya tidaklah statis. Sepanjang pementasan, cahaya selalu
bergerak dan berpindah dari area satu ke area lain, dari objek satu ke objek
lain.
2.
Gaya. Cahaya dapat menunjukkan gaya pementasan yang sedang dilakonkan.
Gaya realis atau naturalis yang mensya-ratkan detil kenyataan mengharuskan tata
cahaya mengikuti cahaya alami seperti matahari, bulan atau lampu meja.
3.
Komposisi. Cahaya dapat dimanfaatkan untuk menciptakan lukisan panggung
melalui tatanan warna yang dihasilkannya.
4.
Penekanan. Tata cahaya dapat memberikan penekanan tertentu pada adegan
atau objek yang dinginkan. Penggunaan warna serta intensitas dapat menarik
perhatian penonton sehingga membantu pesan yang hendak disampaikan.
5.
Pemberian tanda. Cahaya berfungsi untuk memberi tanda selama pertunjukan
berlangsung. Misalnya, fade out untuk mengakhiri sebuah adegan, fade in untuk
memulai adegan dan black out sebagai akhir dari cerita.
C. SIFAT
CAHAYA
Cahaya
Dapat Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda yang dapat ditembus oleh cahaya. Contoh benda
bening antara lain kaca, mika, plastik bening, air jernih, dan botol bening.
Berdasarkan kemampuan cahaya dalam menembus benda dapat dibedakan menjadi 3
yaitu :
• Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih.
• Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan bohlam susu.
• Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu, tembok, dan besi.
Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, memungkinkan cahaya matahari dapat menembus permukaan air yang jernih, sehingga tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap tumbuh dengan baik. Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan orang untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca mobil,
• Benda bening atau transparan, yaitu benda-benda yang dapat ditembus atau dilewati cahaya. Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya kaca yang bening dan air jernih.
• Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan bohlam susu.
• Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu, tembok, dan besi.
Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening, memungkinkan cahaya matahari dapat menembus permukaan air yang jernih, sehingga tanaman yang hidup di dasar air dapat tetap tumbuh dengan baik. Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan orang untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca mobil,
Cahaya
Merambat Lurus
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium
perantara. Peristiwa ini dapat dibuktikan dengan nyala lampu senter yang
merambat lurus. Cahaya yang merambat lurus juga dapat kita lihat dari berkas
cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah genting maupun ventilasi
akan tampak berupa garis-garis lurus. Kedua hal tersebut membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus.
Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu kendaraan bermotor.
Cahaya Dapat Dipantulkan
Pemantulan (refleksi) atau pencerminan adalah proses
terpancarnya kembali cahaya dari permukaan benda yang terkena cahaya.
Pemantulan cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan
pemantulan baur (difus).
Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya sejajar. Pemantulan teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda yang dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin memiliki permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.
Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang permukaannya tidak rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air yang bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya secara langsung akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.
Berdasarkan sifat cahaya ini Snellius mengemukakan hukum pemantulan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. sudut datang sama dengan sudut pantul.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cermin merupakan salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3 yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan untuk berkaca. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:
• Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
• Bayangan yang terbentuk mirip dengan aslinya namun berkebalikan posisi kanan kirinya.Misalnya tangan kiri akan menjadi tangan kanan pada bayangan kita.
• Bayangan tegak seperti bendanya.
• Bayangan bersifat maya atau semu. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif)
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar (konveks). Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Cermin cembung dapat kita jumpai pada kaca spion kendaraan bermotor dan bagian belakang sendok logam. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan diperkecil daripada benda sesungguhnya.
c. Cermin Cekung (negatif)
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam (konkaf). Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk maya, tegak, dan diperbesar. Jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan benda yang terbentuk nyata (sejati) dan terbalik. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter.
Pemantulan teratur adalah pemantulan yang berkas cahaya pantulnya sejajar. Pemantulan teratur terjadi apabila cahaya mengenai benda yang permukaannya rata dan mengkilap/licin. Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya adalah cermin. Cermin merupakan benda yang dapat memantulkan cahaya paling sempurna. Hal ini disebabkan cermin memiliki permukaan yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini, cahaya dipantulkan dengan arah yang sejajar, sehingga dapat membentuk bayangan benda dengan sangat baik. Contoh peristiwa pemantulan cahaya adalah saat kita bercermin. Bayangan tubuh kita akan terlihat di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali hingga masuk ke mata kita.
Sedangkan pemantulan baur terjadi karena cahaya mengenai benda yang permukaannya tidak rata. Contoh pemantulan baur yaitu pada tanah yang tidak rata atau pada air yang bergelombang. Adanya pemantulan baur, tempat-tempat yang tidak ikut terkena cahaya secara langsung akan ikut menjadi terang. Inilah keuntungan adanya pemantulan baur.
Berdasarkan sifat cahaya ini Snellius mengemukakan hukum pemantulan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. sudut datang sama dengan sudut pantul.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, cermin merupakan salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi 3 yaitu cermin datar, cermin cembung dan cermin cekung.
a. Cermin Datar
Cermin datar yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya datar dan tidak melengkung. Cermin datar adalah cermin yang biasa kita gunakan untuk berkaca. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar yaitu:
• Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin.
• Bayangan yang terbentuk mirip dengan aslinya namun berkebalikan posisi kanan kirinya.Misalnya tangan kiri akan menjadi tangan kanan pada bayangan kita.
• Bayangan tegak seperti bendanya.
• Bayangan bersifat maya atau semu. Artinya, bayangan dapat dilihat dalam cermin, tetapi tidak dapat ditangkap oleh layar.
b. Cermin Cembung (positif)
Cermin cembung yaitu cermin yang permukaan bidang pantulnya melengkung ke arah luar (konveks). Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen). Cermin cembung dapat kita jumpai pada kaca spion kendaraan bermotor dan bagian belakang sendok logam. Bayangan pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan diperkecil daripada benda sesungguhnya.
c. Cermin Cekung (negatif)
Cermin cekung yaitu cermin yang bidang pantulnya melengkung ke arah dalam (konkaf). Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen). Sifat bayangan benda yang dibentuk oleh cermin cekung sangat bergantung pada letak benda terhadap cermin. Jika benda dekat dengan cermin cekung, maka bayangan yang terbentuk maya, tegak, dan diperbesar. Jika benda jauh dari cermin cekung, maka bayangan benda yang terbentuk nyata (sejati) dan terbalik. Cermin cekung biasanya digunakan sebagai reflektor pada lampu mobil dan lampu senter.
Cahaya
Dapat Dibiaskan
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium
yang berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam
pembuatan berbagai alat optik. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa
peristiwa dalam kehidupn sehari-hari yang diuraikan sebagai berikut. . Dasar
air yang jernih kelihatan lebih dangkal dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat patah atau bengkok.
c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.
d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.
Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga berlaku hukum pembiasan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air.
b. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat patah atau bengkok.
c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.
d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.
Seperti pada pemantulan cahaya, pada pembiasan cahaya juga berlaku hukum pembiasan cahaya yang diuraikan sebagai berikut.
a. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya merambat dari udara ke air.
b. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya merambat dari air ke udara
Cahaya
Dapat Diuraikan
Istilah lain dari penguraian cahaya ialah dispersi cahaya. Contoh
peristiwa dispersi cahaya yang terjadi secara alami adalah peristiwa
terbentuknya pelangi. Pelangi biasanya muncul setelah hujan turun. Pelangi
terdiri dari beberapa warna yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu.
Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu warna putih dari cahaya matahari. Namun karena cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna, sehingga terjadilah warna-warna indah pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut dispersi cahaya.
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya putih disebut sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna putih disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Contoh lain dari peristiwa penguraian cahaya yaitu terjadinya halo yang mengelilingi bulan atau matahari dan gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak memiliki beragam warna.
Sebenarnya warna-warna tersebut berasal dari satu warna saja yaitu warna putih dari cahaya matahari. Namun karena cahaya matahari tersebut dibiaskan oleh titik air hujan, akibatnya cahaya putih diuraikan menjadi beberapa macam warna, sehingga terjadilah warna-warna indah pelangi. Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi berbagai warna disebut dispersi cahaya.
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya putih disebut sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna putih disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut cahaya monokromatik. Contoh lain dari peristiwa penguraian cahaya yaitu terjadinya halo yang mengelilingi bulan atau matahari dan gelembung air sabun yang terkena cahaya matahari tampak memiliki beragam warna.
D.
SUMBER
CAHAYA
Ø Cahaya Matahari
Ø Lampu
Ø Senter
Ø Bintang
E.
JENIS
PENCAHAYAAN
Front
Light
F.

Photo credit: brianpowell.info
Disebut juga pencahayaan dari depan. Front light adalah
ketika objek berada di depan sumber cahaya sehingga posisi Sahabat Fotografi
membelakangi cahaya. Dengan posisi cahaya berada di depan, maka bagian depan
objek akan terlihat sangat jelas. Teknik pencahayaan semacam ini cocok untuk
Sahabat Fotografi yang ingin menampilkan detil objek secara menyeluruh secara
biasa tanpa ada nuansa apapun. Biasanya, cahaya akan diarahkan dari atas
bahu jika objeknya orang.
Back Light

G.
Photo
credit: pinterest.com
Berkebalikan dengan front light, back
light adalah pencahayaan dari belakang obyek. Di jenis
pencahayaan ini, sumber cahaya berada tepat di depan sang fotografer, sehingga
bagian depan objek terlihat gelap. Teknik pencahayaan back
light biasanya digunakan oleh mereka yang ingin menghasilkan
objek foto berupa siluet. Buat objek berdiri membelakangi matahari atau sumber
cahaya, dan Sahabaf Fotografi bisa mengambil gambar siluet dengan menghadap ke
objek.
Side
Light

H.
Photo
credit: jakenewton.wordpress.com
I.
J.
Side
light adalah mengambil gambar dengan sumber cahaya berada di
samping objek. Dengan adanya side light ini, akan
menambah nuansa tertentu dari pengambilan gambar karena bayangan yang tercipta
tidak secara menyeluruh, namun hanya sebagian. Biasanya, side
light ini akan membuat foto yang dihasilkan lebih menarik
karena bisa menampilkan sebagian detil tertentu. Jadi, jika Sahabat
Fotografi ingin memotret objek dengan menunjukkan detil pada sisi kiri
misalnya, maka arahkan cahaya dari sisi kiri objek. Bagian kanan tidak perlu
terkena cahaya terlalu banyak, karena hanya berfungsi sebagai pelengkap.
Existing
Light

K.
Photo
credit: slrlounge.com
Tidak dari samping, depan, maupun belakang, existing
light ini adalah jenis pencahayaan yang berasal dari benda di
sekitar objek yang memantulkan cahaya. Bisa berupa meja dengan permukaan yang
terang, atau Sahabat Fotografi bisa memanfaatkan pantulan cahaya dari lantai.
Karena sumber cahayanya banyak dan berasal dari berbagai sudut, maka Sahabat
Fotografi memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkreasi dengan hasil
jepretan.
Jadi, jenis pencahayaan mana yang menjadi favorit Sahabat
Fotografi? Jenis pencahayaan yang ada bisa Sahabat Fotografi padukan dengan angle tertentu
untuk menghasilkan gambar yang kreatif. Semakin sering Sahabat Fotografi
bereksperimen dengan memadukan angle dan jenis
cahaya, maka akan semakin mudah Sahabat Fotografi menentukan bagaimana sebuah
objek harus difoto.
F. KUALITAS
CAHAYA
1. Hard Hard light Disebut dengan cahaya
keras yang dihasilkan dari sumber cahaya dengan intensitas yang tinggi, cahaya
lebih bersifat spot. Menghasilkan kekontrasan yang tinggi dan bayangan yang
keras (gelap – terangnya).
2. Soft light Disebut juga cahaya yang
lembut karena dihasilkan dari sumber terpendar dan halus biasanya cahaya yang
dipancarkan adalah flood dan dibarengi dengan filter atau elemen penghalus
pemendaran cahaya.Kontras yang dihasilkan lebih tipis sehingga bayangan yang
dihasilkan juga tidak keras.
G.
JENIS LIGHTING
Berdasarkan
jenis fixture/housing
·
PAR
PAR / PARcan (singkatan dari Parabolic Aluminized Reflector), adalah fixture yang paling umum kita jumpai dalam stage lighting. Pada umumnya, PAR adalah fixture statik/tidak bergerak, yang menembakkan beam/cahaya yang berpendar tanpa mempunyai batasan yang jelas, dan berperan sebagai ambient/flood light untuk mengisi seluruh ruangan dan menghasilkan suasana tertentu.
PAR / PARcan (singkatan dari Parabolic Aluminized Reflector), adalah fixture yang paling umum kita jumpai dalam stage lighting. Pada umumnya, PAR adalah fixture statik/tidak bergerak, yang menembakkan beam/cahaya yang berpendar tanpa mempunyai batasan yang jelas, dan berperan sebagai ambient/flood light untuk mengisi seluruh ruangan dan menghasilkan suasana tertentu.
·
Bar
Bar fixture serupa dengan PAR dimana berfungsi untuk mengisi ruangan dengan cahaya, namun mempunyai bentuk linier (batang) yang memanjang, sehingga hasil tembakan cahaya lebih merata dan tidak terpusat atau berbentuk oval seperti pada PAR.
Bar fixture serupa dengan PAR dimana berfungsi untuk mengisi ruangan dengan cahaya, namun mempunyai bentuk linier (batang) yang memanjang, sehingga hasil tembakan cahaya lebih merata dan tidak terpusat atau berbentuk oval seperti pada PAR.
·
Panel
Fixture panel, sesuai namanya mempunyai bentuk berupa panel, yang keseluruhan permukaannya memancarkan cahaya. Ada panel yang digunakan sebagai wash/flood, untuk menghasilkan cahaya yang sangat merata pada ruangan, dan ada pula panel yang sifatnya modular (dapat disambung-sambungkan menjadi panel yang lebih besar), dan berfungsi sebagai pengganti layar video/lighting raksasa dan dapat diprogram dengan metode pixel mapping.
Fixture panel, sesuai namanya mempunyai bentuk berupa panel, yang keseluruhan permukaannya memancarkan cahaya. Ada panel yang digunakan sebagai wash/flood, untuk menghasilkan cahaya yang sangat merata pada ruangan, dan ada pula panel yang sifatnya modular (dapat disambung-sambungkan menjadi panel yang lebih besar), dan berfungsi sebagai pengganti layar video/lighting raksasa dan dapat diprogram dengan metode pixel mapping.
·
Pinspot
Pinspot adalah fixture yang mempunyai dimensi kecil, yang umumnya dipasang dalam jumlah yang banyak, dan mudah dipasangkan pada berbagai posisi, serta menembakkan cahaya spot light.
Pinspot adalah fixture yang mempunyai dimensi kecil, yang umumnya dipasang dalam jumlah yang banyak, dan mudah dipasangkan pada berbagai posisi, serta menembakkan cahaya spot light.
·
Cannon
Cannon adalah fixture yang kompak, dan biasanya bertugas menghasilkan beam yang terpusat dengan output yang besar untuk memberikan efek aerial pada light show. Biasanya mempunyai beam angle yang kecil tidak seperti PAR, tetapi juga tidak mempunyai batasan jelas seperti spot light
Cannon adalah fixture yang kompak, dan biasanya bertugas menghasilkan beam yang terpusat dengan output yang besar untuk memberikan efek aerial pada light show. Biasanya mempunyai beam angle yang kecil tidak seperti PAR, tetapi juga tidak mempunyai batasan jelas seperti spot light
·
Centerpiece
Centerpiece merajuk pada semua fixture yang biasanya ditempatkan di tengah- tengah ruangan, sehingga dapat dilihat dari berbagai sisi, dan juga memancarkan cahaya ke segala arah dengan beam angle yang sangat luas. Centerpiece bisa berupa fixture yang menyerupai bola/dome seperti mirror ball yang biasanya memberikan efek moonflower , atau bahkan moving head yang menembakkan berbagai macam efek lighting ke segala arah
Centerpiece merajuk pada semua fixture yang biasanya ditempatkan di tengah- tengah ruangan, sehingga dapat dilihat dari berbagai sisi, dan juga memancarkan cahaya ke segala arah dengan beam angle yang sangat luas. Centerpiece bisa berupa fixture yang menyerupai bola/dome seperti mirror ball yang biasanya memberikan efek moonflower , atau bahkan moving head yang menembakkan berbagai macam efek lighting ke segala arah
·
Moving Head
Moving head, salah satu yang paling sering kita jumpai selain PAR, adalah fixture yang mempunyai head/kepala yang dapat bergerak karena terdapat motor di dalamnya yang mengatur posisi, arah, dan kecepatan gerakan
Moving head, salah satu yang paling sering kita jumpai selain PAR, adalah fixture yang mempunyai head/kepala yang dapat bergerak karena terdapat motor di dalamnya yang mengatur posisi, arah, dan kecepatan gerakan
·
Scanner
Scanner adalah semua fixture yang mempunyai fungsi serupa dengan moving head, yaitu menembakkan cahaya bergerak ke segala arah. Tetapi berbeda dengan moving head, scanner tidak benar-benar menggerakkan head/kepala lampu, tapi menggerakkan mirror/cermin yang memantulkan cahaya ditembakkan kepadanya. Karena yang digerakkan hanya cermin, scanner pada umumnya dapat memantulkan cahaya dengan jauh lebih cepat, tetapi mempunyai beam angle yang lebih sempit, dan biasanya lebih murah.
Scanner adalah semua fixture yang mempunyai fungsi serupa dengan moving head, yaitu menembakkan cahaya bergerak ke segala arah. Tetapi berbeda dengan moving head, scanner tidak benar-benar menggerakkan head/kepala lampu, tapi menggerakkan mirror/cermin yang memantulkan cahaya ditembakkan kepadanya. Karena yang digerakkan hanya cermin, scanner pada umumnya dapat memantulkan cahaya dengan jauh lebih cepat, tetapi mempunyai beam angle yang lebih sempit, dan biasanya lebih murah.
·
Follow Spot
Follow spot adalah fixture yang menembakkan cahaya dengan output besar (biasanya berupa spot light), yang dapat dioperasikan secara manual oleh operator lighting. Biasanya follow spot digunakan untuk menyorot figur/obyek tertentu di panggung agar seluruh penonton fokus pada obyek yang disorot
Follow spot adalah fixture yang menembakkan cahaya dengan output besar (biasanya berupa spot light), yang dapat dioperasikan secara manual oleh operator lighting. Biasanya follow spot digunakan untuk menyorot figur/obyek tertentu di panggung agar seluruh penonton fokus pada obyek yang disorot
·
Projector
Projector adalah seluruh fixture yang bertugas memproyeksikan suatu gambar/motif/animasi yang dapat diubah-ubah, termasuk di dalamnya adalah proyektor gobo dan laser
Projector adalah seluruh fixture yang bertugas memproyeksikan suatu gambar/motif/animasi yang dapat diubah-ubah, termasuk di dalamnya adalah proyektor gobo dan laser
·
Decorative
Fixture dekoratif biasanya mengacu pada semua fixture yang berperan sebagai dekorasi sehingga lebih menghidupkan suasana. Lighting dekoratif ini bisa berupa apa saja, dan muncul dalam berbagai bentuk
Fixture dekoratif biasanya mengacu pada semua fixture yang berperan sebagai dekorasi sehingga lebih menghidupkan suasana. Lighting dekoratif ini bisa berupa apa saja, dan muncul dalam berbagai bentuk
Berdasarkan jenis beam yang
dihasilkan
Ada beberapa kategori
stage lighting berdasarkan beam/cahaya yang dihasilkan. Diantaranya:
- Wash/Flood
Wash atau flood adalah cahaya yang penyebarannya merata dan sifatnya berpendar. Biasanya dihasilkan oleh fixture PAR, Bar, atau panel, dan ada pula beberapa yang berupa moving head. Lighting jenis ini biasanya digunakan untuk mengisi ruangan dan memberikan background suasana tertentu. Blitz/strobe juga termasuk dalam wash tapi hanya menembakkan cahaya dengan durasi waktu yang sangat singkat/berkedip.

·
Spot Light
Lampu sorot atau dikenal sebagai spot light adalah jenis cahaya dengan intensitas yang cukup tinggi, dan arah pencahayaannya terpusat pada area tertentu dengan batasan yang jelas. Tujuan pencahayaan ini untuk memberikan aksen pada suatu obyek dengan cara menyorotinya. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan efek aerial beam jika ditembakkan ke langit-langit dalam kondisi ketika banyak partikel beterbangan di udara.
Lampu sorot atau dikenal sebagai spot light adalah jenis cahaya dengan intensitas yang cukup tinggi, dan arah pencahayaannya terpusat pada area tertentu dengan batasan yang jelas. Tujuan pencahayaan ini untuk memberikan aksen pada suatu obyek dengan cara menyorotinya. Fungsi lainnya adalah untuk memberikan efek aerial beam jika ditembakkan ke langit-langit dalam kondisi ketika banyak partikel beterbangan di udara.

- Gobo
Gobo pada dasarnya adalah lampu sorot yang dipasangkan plat metal yang mempunyai motif tertentu di depan lensanya sehingga menghasilkan motif/gambar yang menarik. Gobo projector dapat juga dipasangkan motif berupa logo dengan tujuan mempromosikan sesuatu.
- Moonflower
Moonflower adalah efek cahaya warna warni yang bergerak membentuk pola tertentu, serta penyebarannya ke segala arah sehingga mengisi ruangan dengan efek tersebut. Biasanya digunakan pada ruang gelap seperti ruang karaoke, cafe/restaurant, club, dance floor, atau panggung apa saja.
- Laser
Laser seperti yang sering dijumpai pada club dan event/konser besar, adalah cahaya yang dihasilkan menggunakan teknologi laser. Laser merupakan cahaya yang mempunyai intensitas yang sangat tinggi tapi ditembakkan dengan kecepatan sangat tinggi dan dengan sangat terfokus pada satu titik. Pada space yang dilewatinya, laser dapat memberikan efek aerial effect yang sangat memukau, sementara pada obyek yang ditembakkan, laser dapat menghasilkan gambar atau bahkan animasi ketika ditembakkan dengan kecepatan scanning yang tinggi.
- Pixel
Pixel lighting adalah cahaya yang dihasilkan pada fixture lighting yang biasanya berupa LED panel atau batang yang terdiri dari deretan lampu di dalamnya. Pixel2 ini kemudian dapat diprogram untuk menghasilkan gambar/animasi tertentu jika dilihat dari jarak jauh. Layar monitor dan televisi juga sebenarnya terdiri dari pixel cahaya yang sangat rapat.
Berdasarkan jenis bohlam lampu
(bulb)
Ada beberapa jenis bohlam
lampu yang digunakan pada fixture lighting. Diantaranya HID (High Intensity Discharge), HIR (Halogen Infra Red), dan yang paling terkini adalah LED
(Light Emitting Diode).
Dibandingkan lampu
Discharge dan Halogen, teknologi LED mempunyai beberapa kelebihan diantaranya
mempunyai umur lampu yang sangat panjang (20.000-30.000 jam), tidak membutuhkan
waktu untuk cooling down seperti Discharge, dan tidak mengeluarkan panas yang
berlebihan seperti Halogen.
Seiring perkembangan
teknologi, LED sendiri telah mengalami banyak perubahan. yang lebih detailnya
akan dijelaskan di sini.
Lighting juga dapat
dibedakan berdasarkan cara kontrolnya. Ada yang non-DMX, DMX, dan sebagainya.
Untuk lebih detailnya dapat dilihat di sini.
Jika anda mempunyai
proyek lighting yang ingin anda kerjakan tetapi bingung untuk memulai dari
mana, silahkan menghubungi kami untuk informasi lebih lanjut. Kami juga dapat
membantu pengadaan berbagai macam kebutuhan lighting dari brand AmericanDJ (entry-mid
size venue dan indoor), Elation Lighting(pro dan outdoor), X-Laser (programmable
laser), beserta software dan lighting controller seperti Hog (hardware
lighting console), Arkaos (video
and lighting software), dan Pangolin (laser show software).
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar